Selasa, 01 November 2011

Cara Praktis Budidaya Jamur Tiram

Ada teknologi yang cukup praktis untuk budidaya jamur tiram
Pleurotus spp. Menurut Dr. Ety Sumiati, APU dari Balai Penelitian
Tanaman Sayuran, Lembang, Bandung, Jawa Barat teknologinya hanya
dengan melakukan dua tahapan, yakni tahapan membuat media bibit
induk (spawn)dan tahapan memproduksijamurtiramnya.

Pada tahapan membuat media bibit induk ada 10 langkah yang perlu dilakukan.
Pertama, bahan medianya yang berupa biji-bijian atau campuran serbuk gergajian albusia
(SKG) ditambah biji milet 1 (42%): 1 (42%). Bahan baku ini menurut Ety Sumiati adalah
yang terbaik.

Langkah kedua, bahan baku dicuci dan direbus selama 30 menit menggunakan
pressure cooker atau panci. Langkah ketiga, bahan baku tersebut ditiriskan dengan ayakan.
Tambahkan 1persen kapur(Ca

Cl3) persen gypsum (Ca S04), Vitamin B kompleks (sangat sedikit) dan atau 15 persen
bekatul. Kadar air:45-60 persen dengan penambahanair sedikitdan pH7.

Langkah keempat, bahan baku tersebut lalu distribusikan ke dalam baglog polipropilen
atau botol susu atau botol jam pada hari itu juga. Per botol disi 50-60 persen media bibit,
disumbat kapas/kapuk, dibalut kertas koran/aluminium foil. Langkah kelima, sterilisasi dalam
autoclav selama 2 jam atau pasteurisasi 8 jam pada hari itu juga. Temperatur autoclave 121
°C, tekanan 1 lb, selama 2 jam. Temperatur pasteurisasi 95°C.

Langkah keenam, lakukan inokulasi dengan Laminar flow satu hari kemudian. Setelah
suhu media bibit turun sampai suhu kamar dilakukan inokulasi bibit asal biakan mumi pada
media PDA (sebanyak 2-3 koloni miselium per botol bibit). Langkah ketujuh, inkubasi
(pertumbuhanmiselium 15-21 hari),padaruang inkubasi/ inkubator, suhu 22-28°C.

Langkah kedelapan, botol atau baglog isi bibit dikocok setiap hari, dua hingga tiga kali.
Hal ini dilakukan agar pertumbuhan miselium bibit jamur merata dan cepat serta media bibit
tidak menggumpal/ mengeras. Kesembilan, bibit induk dipenuhi miselium jamur dengan ciri
pertumbuhan miseliumjamur kompak danmerata.

Langkah terakhir, jamur tersebut digunakan sebagai inokulan/bibit induk/bibit sehat
perbanyakan ke 1 dan ke 2. Bibit ini bisa disimpan dalam lemari pendingin (0°C) selama 1
tahun, bilatidakakan segera digunakan.

Tahapan selanjutnya adalah memproduksi jamur tiram (Pleurotus spp). Dalam tahapan
ini juga ada 10 langkah. Pertama, siapkan serbuk kayu gergajian albasia. Rendam
selama 0-12 jam (bergantung pada spesies/strain serbuk kayu yang digunakan).
Langkah kedua, tiriskan sampai tidak ada air, pada hari itu juga, dengan menggunakan
saringankawatatau ayakan kawat.

Langkah ketiga, membuat subtrat/ media tumbuh, pada hari itu juga. Tambahkan 5-15
persen bekatul atau polar (bergantung pada spesies/strain yang digunakan), 2 persen
kapur (CaC03), 2 persen gypsum (CaSO4),dan air bersih, diaduk merata, kadar air

substrat 65 persen, pH 7. Langkah keempat, distribusikan ke dalam baglog polipropilen,
pada hari itu juga. Padatkan dalam wadah tersebut, beri lubang bagian tengah, dipasang
mulut cincin pralon,kemudianditutup dengankapas/ kertas minyak.

Langkah kelima, sterilisasi/pasteurisasi, satu hari kemudian. Simpan dalam kamar uap
atau kukus dalam drum dengan suhu media di dalam baglog 95-120OC selama 1-3kali 8 jam
bergantung pada jumlah substrat yang akan dipasteurisasi. Langkah keenam, inokulasi
substrat dengan spawn di ruang inokulasi. Setelah suhu baglog subtrat turun sampai suhu
kamar, inokulasikanbibit pada substrat dalam laminarflow. Bibit 10-15g/kg subtrat.

Langkah ketujuh, inkubasi baglog substrat (pertumbuhan miselium 15-30 hari). Rumah
jamur/kubung/ruang inkubasi dijaga tetap kering dan bersih, suhu 22-28°C tanpa cahaya.
Langkah kedelapan, baglog substrat dibuka, cincin dibuka (7-15 hari kemudian). Cara
membuka berbeda-beda, tergantung jenis jamur kayu yang digunakan. Langkah
kesembilan, baglog disusun di rak dalam rumah jamur (pertumbuhan jamur 10-15 hari
kemudian, tumbuh pin head/bakal tubuh buah). Bakal tubuh buah tersebut disiram air bersih
agar jamur tumbuh. Untuk jamur tiram, yang disiram rumah jamurnya. Untuk jamur kuping
penyiraman langsung pada substrat sampai basah kuyup. Suhu rumah jamur 16-22°C RH :
80-90 persen.

Langkah terakhir panen jamur tiram/jamur kuping. Panen kurang dari 9 kali dalam
waktukurang dari 1,5 bulan tergantung cara pemeliharaan/penyiraman jamur dan kebersihan
kubung. Atau bisa panen 2-5 kali seminggu.

Faktor penting yang harus diperhatikan dalam budidaya jamur tiram ini menurut Ety
Sumiati adalah masalah higienis, aplikasi bibit unggul, teknologi produksi bibit (kultur murni,
bibit induk, bibit sebar), teknologi produksi media tumbuh/substrat dan pemeliharaan serta
cara panen jamur tiram.



(naskah ini disalin sesuai aslinya untuk kemudahan navigasi)


(sumber :SINAR TANIEdisi 19-25 Juli 2006)

Manfaat Jamur Tiram

Jamur Tiram untuk Antikolesterol

Jamur Tiram untuk Antikolesterol..!
Gizi.net – Khasiat jamur bagi kesehatan tubuh memang terbukti. Selain mengandung berbagai macam asam amino essensial, lemak, mineral, dan vitamin, juga terdapat zat penting yang berpengaruh terhadap aspek medis. Sejak berabad-abad lalu, jamur sudah menjadi makanan istimewa sehingga banyak orang menjadi penggemar.

Sudah turun-temurun masyarakat Jepang dan Cina melengkapi menu dengan jamur. Bukan saja kelezatan rasa, tetapi juga tinggi nilai gizinya. Orang Yunani kuno percaya, makan jamur menyebabkan seseorang menjadi lebih kuat dan sehat. Hasilnya mereka lebih kuat, berani dan perkasa. Firaun, Raja Mesir yang terkenal sangat keji, penghobi berat makan jamur. Saking istimewanya, raja itu menyebut jamur sebagai makanan para dewa.

Kandungan gizi

Tidak hanya menyedapkan, jamur mempunyai kandungan gizi cukup baik. Komposisi kimia yang terkandung tergantung jenis dan tempat tumbuhnya. Dari hasil penelitian, rata-rata jamur mengandung 19-35 persen protein. Dibanding beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen), ia berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat pada jamur, sekitar ada sembilan jenis dari 20 asam amino yang dikenal. Yang istimewa 72 persen lemaknya tidak jenuh, jamur juga mengandung berbagai jenis vitamin, antara lain B1 (thiamine), B2 (riboflavine), niasin dan biotin. Selain elemen mikro, jamur juga mengandung berbagai jenis mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg, dan Cu. Kandungan serat mulai 7,4-24,6 persen sangat baik bagi pencernaan. Jamur mempunyai kandungan kalori yang sangat rendah sehingga cocok bagi pelaku diet.

Hasil studi di Massachusett University menyimpulkan bahwa riboflavin, asam Nicotinat, Pantothenat, dan biotin (Vitamin B) masih terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak. Hasil penelitian dari Beta Glucan Health Center menyebutkan bahwa jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mengandung senyawa Pleuran (di Jepang, jamur tiram disebut Hiratake sebagai jamur obat), mengandung protein (19-30 persen), karbohidrat (50-60 persen), asam amino, vit B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (Niacin), B5 (asam panthotenat), B7 (biotin), Vit C dan mineral Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn. Dapat juga sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, dan antioksidan.

Para peneliti dari Ujagar Group (India) menyampaikan, bahwa jamur tiram memiliki nilai nutrisi yang sangat bagus dengan alasan: 100 persen sayuran dan bersih; mengandung protein tinggi dan kaya vitamin-mineral; rendah karbohidrat, lemak dan kalori; bagus untuk liver, pasien diabetes, dan menurunkan berat badan; berserat tinggi membantu pencernaan; antiviral dan antikanker; mudah memasaknya dan mudah dicerna; dan jamur tiram merupakan jamur yang paling enak rasanya dibanding jamur pangan lainnya.

Dari hasil penelitian Departemen Sain, Kementerian Industri Thailand, jamur tiram (Oyster mushroom) mempunyai kandungan: protein 5,94 persen, karbohidrat 50,59 persen, serat 1,56 persen, lemak 0,17 persen, abu 1,14 persen. Per 100 gram jamur tiram segar, mengandung 45,65 kalori, 8,9 miligram (mg) kalsium, 1,9 mg besi, 17,0 mg fosfor, 0,15 mg vitamin B-1, 0,75 mg vitamin B-2, dan 12,40 mg Vitamin C. Jamur juga mengandung folic acid yang cukup tinggi, konon mampu menyembuhkan anemia.

Sebagai perbandingan, tempe yang terbuat dari kedelai yang kaya serat dan juga sebagai sumber berbagai nutrien seperti calsium, Vitamin B, dan besi, mempunyai kandungan sebagai berikut: kalori 204, protein 17 gram, lemak 8 gram, karbohidrat 15 gram, calium 80 mg, Fe (Besi) 2 mg, dan Zn 0,2 mg.

Bisa dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram dan Vitamin C-nya juga 0,0 gram. Maka, kandungan gizi jamur masih lebih komplet sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.

Antikolesterol

Disebutkan bahwa para peneliti penyakit kanker menyarankan bahwa sebaiknya manusia mengonsumsi daging merah tidak lebih dari tiga ons per hari atau kurang dari itu. Daging tersebut adalah daging sapi, kerbau, kambing, dan babi yang dapat menyebabkan risiko lebih tinggi sebagai penyebab kanker usus, dan juga kemungkinan payudara, prostat, pankreas, perut, dan kanker ginjal. Kecil kemungkinan terkena kanker apabila mengonsumsi ayam dan ikan, dan untuk beberapa kasus malahan dapat melawan kanker. Sehubungan dengan hal itu, untuk yang senang mengkonsumsi burger disarankan untuk diselang-seling dengan ayam, seafood, sayuran, dan jamur (Anonympus, 1999).

Saat ini beberapa jamur digunakan sebagai obat untuk melawan kolesterol, kanker, dan AIDS. Senyawa aktif jamur yang terkandung dikabarkan dapat sebagai antijamur, antibakteri, dan antivirus dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat membunuh serangga dan nematoda. Pada tahun 1960, para peneliti berhasil menemukan pengaruh beberapa jamur sebagai antitumor. Komponen aktif yang dimaksud adalah polysaccharida, dan khususnya adalah Beta – D – Glucans. Sebagai standardisasi produk dari jamur tiram (Plurotus ostreatus dan P. eryngii) disebut Plovastin yang dipasaran sebagai suplemen penurun kolesterol. Komponen aktif dari Plovastin adalah statin, secara baik menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia (Itzkovich, 2001).

Hasil dari penelitian Bobek (1999) dari Research Institute of Nutrition Bratislava tentang “Natural products with hypolipemic and anti oxidant effect”. Telah dilakukan studi pada sebuah grup dengan 57 laki-laki: perempuan = 1:1, usia setengah umur, dengan kasus hyperlipoproteinemia. Selama satu bulan mereka mengonsumsi 10 gram jamur tiram secara teratur. Kesimpulan, secara statistik sangat menjanjikan, yakni kolesterol dan serum turun 12,6 persen dan triglycerol turun 27,2 persen. Jamur tiram juga mempunyai efek antioksidan dengan turunnya hasil peroksidasi di dalam eritrosit.

Beta-1,3/1-6-Glucan secara alami berasal dari polysaccharida yang secara intensif dipelajari sejak tahun 1950 sebagai antitumor dan perangkat immunostimulating (pemicu kekebalan). Pleuran adalah Beta- 1,3/1-6-Glucan diisolasi dari jamur tiram yang mempunyai kandungan polysaccharida tinggi, biasa digunakan untuk cream, salep, suspensi, dan bedak untuk perawatan wajah di dunia oleh peneliti dan perusahaan kosmetik untuk formulasinya (Contoh; Estee Lauder dan Clinique). Konsentrasi 0,5-2,00 persen. Perawatan wajah ini berguna untuk mengikat air, melembabkan kulit dan anti-inflamasi. Percobaan pada 121 pasien berjerawat kronis, diberikan setiap hari selama 21 hari, hasilnya 73,5 persen kondisinya membaik, 18,2 persen sembuh total (Kuniak et al, 1995. Faculty of Pharmacy and STV, Batislava, Slovak Republic in Beta Glucan Health Center, www.glucan.com/therapy 2002).

Sumber: Kompas

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes